Tinggalkan komentar

Teori

 “Tanpa teori revolusioner maka tidak ada pergerakan revolusioner,” kata Bung Karno

Guna memerangi penyakit “amuk-amukan tanpa pemikiran”, yakni kecenderungan gerakan untuk menuruti hawa nafsu atau amarah saja, sehingga terkadang mengabaikan perhitungan tentang situasi objektif dan subjektif. Untuk melawan sistem ketidakadilan dan struktur penindasan, kita mesti mengetahui asal-usul, seluk-beluknya, dan cara kerjanya. Di sini, teori sangat penting untuk menerangi perjuangan kita dalam melawan sistem itu: kapitalisme, imperialisme, dan kolonialisme.

Marxisme, Neo-Marxisme dan Post-Modern adalah the guiding theory untuk menjalankan perjuangan. Teori perjuangan sebagai alat analisa yang tidak boleh statis, tidak boleh terhenti menjadi kitab suci, dan tidak boleh mengabaikan perkembangan atau situasi-situasi baru yang dihadapi pergerakan. Marxisme, Neo-Marxisme dan Post-Modern, yaitu “analisa yang konkret terhadap situasi yang konkret.” Sebuah analisa yang konkret terhadap situasi konkret di Indonesia.

Berikut adalah tulisan kami tentang teori tersebut :

2. Post Modernisme

Tinggalkan komentar